Pelatihan ini bertujuan agar para warga binaan bisa berdaya dan kembali memiliki fungsi sosial.
JAKARTA | Bandungraya.co
Sepanjang 2023 Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta telah memberikan pelatihan keterampilan terhadap 7.345 pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) jalanan yang berhasil ditertibkan atau dijangkau sesuai dengan karakteristik binaan masing-masing.
“Dalam pembinaan di panti-panti, PPKS diberi pelatihan di bidang pelayanan dasar seperti sandang, pangan, dan sosial. Pelatihan akan disesuaikan dengan karakteristik mereka sebagai warga binaan,” kata Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta Premi Lasari di Jakarta, kemarin.
Premi juga menyebut, untuk hasil penjangkauan anak remaja, maka di panti remaja tersebut mendapatkan pembinaan keterampilan seperti teknik las, servis penyejuk udara (air conditioner/AC), operator komputer, perbaikan barang mebel atau perabot (furniture), dan beragam keterampilan lainnya.
Kemudian untuk PPKS kelompok gelandangan dan pengemis, Dinsos DKI Jakarta memberikan keterampilan budidaya maggot atau larva lalat hitam untuk pakan ternak.
“Pelatihan ini bertujuan agar para warga binaan bisa berdaya dan kembali memiliki fungsi sosial,” ujar Premi.
Lebih lanjut, Premi menjelaskan, prosedurnya setelah dijangkau maka PPKS yang memiliki rumah akan dikembalikan kepada pihak keluarga sesuai alamatnya dengan menandatangani surat perjanjian agar tidak kembali ke jalanan.
Lalu PPKS yang dinilai membutuhkan pertolongan medis, terlebih dahulu dibawa ke pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) atau rumah sakit, untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan.
Sedangkan PPKS yang tidak diketahui alamat rumah atau keluarganya akan dirujuk ke Panti Sosial Bina Insan (PSBI) Bangun Daya, untuk diberi pembinaan dan dipenuhi kebutuhan hidupnya.
“Mereka kami rujuk ke panti sosial sesuai dengan rumpunnya. Selama warga binaan berada di panti, petugas panti terus berupaya mencari keluarga warga binaan. Sehingga warga binaan bisa dipulangkan ke daerah asal,” jelas Premi.
Berdasarkan laporan Tahun 2023, ada 7.345 PPKS jalanan yang berhasil dijaring atau dijangkau. Laporan terbanyak yang masuk ke Sudin Sosial Jakarta Pusat sebanyak 1.663 laporan.
Lalu sebanyak 665 laporan berasal dari Dinas Sosial DKI langsung, 898 laporan dari Sudin Sosial Jakarta Utara, 1.477 laporan dari Sudin Sosial Jakarta Barat, 1.255 laporan dari Sudin Sosial Jakarta Selatan, dan 1.387 laporan dari Sudin Sosial Jakarta Timur.
Kemudian, dari data rekapitulasi hasil penertiban PPKS berdasarkan klasifikasi, jenis PPKS terbanyak ditemukan yaitu gelandangan 1.875 orang, lalu orang terlantar atau rujukan rumah sakit sebanyak 1.016 laporan, disabilitas mental sebanyak 965 laporan, pengemis 581 laporan, dan lanjut usia terlantar 294 laporan.
Adapun tindakan melanggar peraturan daerah (perda) seperti pengamen remaja atau dewasa sebanyak 957 laporan, dan pemulung sebanyak 559 laporan, parkir liar sebanyak 243 laporan, dan pelanggar lain-lain sebanyak 355 laporan.(JR)
Penulis : il