BANDUNG | Bandungraya.co
Kementerian Kesehatan mengakui bahwa program pengembangbiakan nyamuk Wolbachia di Kota Bandung, Jawa Barat, masih belum memberikan dampak sesuai dengan yang diharapkan. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Imran Pambudi, menyatakan bahwa manfaat dari program ini baru akan terasa setelah satu tahun pelaksanaannya.
“Kita belum bisa melihat dampak demam berdarah dengue (DBD) karena itu baru terlihat setahun setelah ada Wolbachia,” ujarnya setelah rapat pimpinan bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat di Gedung Sate, Kota Bandung, pada Senin (25/3/2024).
“Program pengembangbiakan nyamuk Wolbachia di Kota Bandung baru dimulai pada September 2023. Sebanyak 60.000 telur nyamuk yang mengandung bakteri Wolbachia telah disebar di Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung”. Namun demikian, setelah delapan bulan berjalan, jumlah kasus DBD di Kota Bandung masih tinggi, mencapai 1.741 kasus hingga saat ini.
Imran menambahkan, meskipun program tersebut telah berjalan, saat ini baru satu kelurahan yang terlibat, sehingga perlu dilakukan perluasan program tersebut. Dia juga menunjukkan bahwa keberhasilan program serupa telah terbukti di Yogyakarta, di mana jumlah kasus DBD telah menurun secara signifikan sejak program ini diterapkan pada tahun 2016.
Terkait dengan ekspansi program di Jawa Barat, Imran menyatakan bahwa hal tersebut bergantung pada komitmen dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pemerintah pusat. Dia menekankan pentingnya kesepakatan antara pemerintah pusat dan daerah terkait dengan MoU untuk melaksanakan program tersebut.
Hingga saat ini, lima daerah di Indonesia telah melaksanakan program pengembangbiakan nyamuk Wolbachia, termasuk Bontang, Kupang, Semarang, Jakarta Barat, dan Bandung. Namun, di Kota Bandung, hasil dari uji coba di Kecamatan Ujungberung masih menunggu evaluasi lebih lanjut sebelum program ini dapat diperluas.
Selain itu, penambahan lokasi penyebaran nyamuk Wolbachia juga harus mempertimbangkan ketersediaan produksi telur nyamuk. Saat ini, produksi telur nyamuk baru dilakukan di Salatiga dan Yogyakarta, dengan persiapan tambahan di Bali. Imran menekankan pentingnya kesiapan produksi telur untuk pengembangan program ini di berbagai kota.
Demikianlah gambaran tentang perkembangan program pengembangbiakan nyamuk Wolbachia di Kota Bandung yang masih dalam tahap evaluasi dan perlu pembenahan lebih lanjut untuk mencapai dampak yang diharapkan.(il/BDR)
Penulis : il