BANDUNG RAYA | BANDUNG
Pemerintah meluncurkan program suplemen Multiple Micronutrient Supplementation (MMS) untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI), kelahiran prematur, bayi berat lahir rendah (BBLR), dan stunting. Program ini diresmikan di SMA Negeri 27 Kota Bandung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
MMS merupakan suplemen multivitamin yang mengandung 13 zat gizi mikro, termasuk zat besi, asam folat, vitamin, dan mineral. Dengan kandungan yang lebih lengkap dari tablet tambah darah (TTD) konvensional, suplemen ini diharapkan mampu mengurangi prevalensi anemia pada ibu hamil, yang masih mencapai 27 persen. “Mengonsumsi MMS selama 180 hari masa kehamilan dapat meningkatkan kesehatan ibu dan anak,” kata Budi Gunadi.
Ia menegaskan bahwa anemia dan kekurangan energi kronis pada ibu hamil menjadi tantangan utama yang berdampak langsung pada kesehatan bayi dan anak. “Kalau kita ingin anak sehat dan pintar, minum MMS selama kehamilan insya Allah bisa mencapainya,” ujarnya.
Menurut Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, Maria Endang Sumiwi, penelitian menunjukkan bahwa MMS dapat menurunkan kematian bayi hingga 18 persen dan BBLR hingga 14 persen. Suplemen ini telah dimasukkan ke dalam daftar obat esensial WHO sejak 2021 dan tahun ini akan diterapkan di 15 provinsi dan 209 kabupaten di Indonesia, termasuk daerah dengan angka stunting tinggi seperti Jawa Barat.
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara, menyambut baik peluncuran program ini di Kota Bandung. “Kehadiran MMS sangat penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, sebagai upaya mengatasi stunting,” ujarnya. Selain pemberian MMS, Pemkot Bandung juga mengadakan pelatihan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil dengan kekurangan energi kronis (KEK) dan balita dengan gizi kurang.
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, juga menekankan pentingnya edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan ibu dan anak. “MMS harus diimbangi dengan pola makan bergizi agar hasilnya maksimal. Kami berharap program ini membawa perubahan signifikan terhadap kualitas kesehatan di Jawa Barat,” jelasnya.
Dengan peluncuran program MMS ini, pemerintah optimis dapat meningkatkan taraf kesehatan ibu dan anak serta mempersiapkan generasi yang lebih sehat untuk masa depan.(Bd/Fj)










