Presiden Jokowi Beri Sinyal Bansos Beras Juni 2024

- Penulis

Kamis, 22 Februari 2024 - 22:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTARAYA | Bandungraya.co

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sinyal bahwa bantuan pangan beras berlanjut setelah Juni 2024.
Hal ini diungkapkan saat membagikan bantuan pangan beras di Gudang Bulog Batangase, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Presiden Jokowi semula memastikan bahwa bantuan pangan beras akan diteruskan hingga Juni 2024. Secara nasional sebanyak 22 juta keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima beras 10 kg setiap bulannya.
“Maret terima lagi? Belum, tetapi akan terima lagi, April akan terima? Mei terima lagi? Juni terima lagi? Tidak setuju tunjuk jari? Januari, Februari, Maret, April, Mei, Juni, ibu-ibu dan bapak-bapak menerima 10 kg, 10 kg, 10 kg,” ujar Jokowi di Gudang Bulog Batangase, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Ia mengatakan, akan melihat anggaran negara atau APBN terlebih dahulu, terkait apakah bantuan beras akan dilanjutkan setelah Juni 2024. Jika anggaran cukup, dia pun menggerakan tanggannya seraya kemungkinan akan dilanjutkan bantuan pangan beras.
“Nanti setelah Juni saya akan lihat lagi APBN kita kalau cukup (tangannya mengkode meneruskan) saya nggak janji loh (sembari tertawa),” tuturnya.
Ia juga menerangkan kepada masyarakat yang hadir mengapa diadakan program bantuan pangan. Ia menjelaskan bahwa saat ini harga beras tengah mengalami peningkatan, sehingga sejumlah masyarakat perlu dibantu agar tidak terdampak akan tingginya harga beras.
“Kenapa sih bapak ibu diberi bantuan beras 10 kg? Karena harga berasnya. (warga jawab naik) oh sudah tau semuanya. Kenapa harga beras naik? Karena ada perbuahan musim, ada El Nino itu dialami bukan hanya negara kita tetapi negara lain juga mengalami hal sama harga beras naik,” pungkasnya.
Ia menyebut hanya di negara Indonesia lah pemerintahnya memberikan bantuan beras 10 kg per bulan. Sementara di negara lain tidak ada bantuan beras kepada masyarakat saat komoditas pangan itu mahal.
“Hanya negara lain tidak diberi 10 kg per bulan, rakyat kita diberi 10 kg setiap bulan. Supaya bapak ibu mengetahuinya harga beras seluruh dunia naik,” pungkasnya. (jr)

Berita Terkait

STIE YP-KARYA Perkuat Kesadaran Pajak dan Keputusan Bisnis di Kalangan Pelaku Usaha
HIMATEK-ITB dan PASPI Bahas Kelapa Sawit Indonesia sebagai Minyak Nabati Terbesar Dunia
Investasi di Kota Bandung Capai Rp8,57 Triliun, Melebihi Target 2024
Hotel Santika Premiere Bintaro Hadirkan Menu Chef of the Month dengan Rasa Autentik dan Modern
BRI Alokasikan Rp764,8 Triliun untuk Pembiayaan Berkelanjutan Demi Ekonomi Hijau
Peringati Hari Pangan Sedunia, Pemkot Bandung Gelar Gerakan Pangan Murah
Bulog Jabar Pastikan Ketersediaan Beras Aman, Distribusi SPHP dan Bantuan Pangan Berjalan Lancar
Pengusaha EO Ungkap Tantangan Gelar Event di Bandung kepada Calon Wali Kota Arfi Rafnialdi
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:29 WIB

STIE YP-KARYA Perkuat Kesadaran Pajak dan Keputusan Bisnis di Kalangan Pelaku Usaha

Senin, 2 Desember 2024 - 16:34 WIB

HIMATEK-ITB dan PASPI Bahas Kelapa Sawit Indonesia sebagai Minyak Nabati Terbesar Dunia

Kamis, 21 November 2024 - 09:11 WIB

Investasi di Kota Bandung Capai Rp8,57 Triliun, Melebihi Target 2024

Senin, 18 November 2024 - 11:19 WIB

Hotel Santika Premiere Bintaro Hadirkan Menu Chef of the Month dengan Rasa Autentik dan Modern

Kamis, 14 November 2024 - 11:19 WIB

BRI Alokasikan Rp764,8 Triliun untuk Pembiayaan Berkelanjutan Demi Ekonomi Hijau

Berita Terbaru