BANDUNG RAYA |
Kasus gondongan atau mumps tengah meningkat di Kota Cimahi, terutama di kalangan siswa sekolah dasar. Dinas Kesehatan setempat meminta sekolah dan orang tua untuk waspada serta mengambil langkah pencegahan guna mencegah penyebaran lebih lanjut.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Cimahi mencatat ada 234 kasus gondongan yang terjadi sepanjang September 2024. Kasus-kasus ini didominasi oleh anak-anak usia sekolah dasar, dan penanganan telah dilakukan di sejumlah Puskesmas dan rumah sakit.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Mulyati, mengonfirmasi adanya peningkatan tersebut. “Kami telah menerima laporan mengenai peningkatan kasus gondongan, khususnya di sekolah dasar,” ujar Mulyati pada Senin, 30 September 2024.
Gondongan merupakan infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada kelenjar ludah di sekitar telinga. Mulyati menjelaskan, gondongan umumnya menyerang anak-anak berusia 5 hingga 9 tahun dan dapat menular melalui percikan air liur, terutama saat batuk atau bersin.
Penyebaran juga bisa terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau melalui benda yang terkontaminasi. Risiko penularan meningkat jika menggunakan peralatan makan atau minum yang sama dengan penderita. Anak-anak yang tidak menerima vaksin MMR (measles, mumps, rubella) berisiko lebih tinggi terinfeksi.
Gejala utama gondongan meliputi pembengkakan pada satu atau kedua sisi wajah, demam, nyeri saat mengunyah, serta kelelahan. Beberapa anak mungkin mengalami gejala ringan atau tidak merasakan gejala sama sekali, namun tetap bisa menularkan penyakit ini. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan anak-anak yang menunjukkan gejala tersebut.
Mulyati juga menekankan pentingnya pencegahan, seperti mencuci tangan secara rutin, tidak berbagi alat makan dengan penderita, serta mempraktikkan etika batuk dan bersin yang baik. “Kami menyarankan agar penderita tetap di rumah selama lima hari sejak gejala muncul guna mencegah penularan,” tambahnya.
Dinas Pendidikan Kota Cimahi melalui Kepala Dinasnya, Nana Suyatna, telah mengeluarkan surat edaran pada 18 September 2024 yang meminta sekolah-sekolah meningkatkan kewaspadaan. Meski penyebaran gondongan belum merata di semua sekolah, beberapa wilayah seperti Melong mencatat jumlah kasus yang cukup tinggi.
Dinas Pendidikan juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk memantau perkembangan dan penanganan kasus gondongan. Sekolah diminta melapor ke Puskesmas jika terdapat siswa yang mengalami gejala gondongan, dan anak-anak yang terinfeksi diperbolehkan belajar dari rumah.
Dengan upaya pencegahan dan penanganan yang cepat, diharapkan penyebaran gondongan di Kota Cimahi dapat dikendalikan dan anak-anak yang terkena dapat segera pulih.(Ibk/Fj)