BANDUNG RAYA | BANDUNG
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mengajak pengelola sampah dari sektor komersial, termasuk hotel, restoran, pusat perbelanjaan, dan UMKM, untuk mengelola sampah secara mandiri. Langkah ini diambil sebagai upaya mendukung pengurangan sampah di Kota Bandung.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menekankan pentingnya kolaborasi sektor komersial dalam mencapai target pengurangan ritasi pengangkutan sampah dari 172 ritasi per hari menjadi 140 ritasi sebelum akhir November 2024. “Kerja sama dari seluruh stakeholder, terutama sektor komersial, sangat dibutuhkan untuk mengelola sampah secara mandiri,” ungkap Koswara di Balai Kota Bandung pada Rabu, 16 Oktober 2024.
Dari sekitar 400 hotel di Kota Bandung, 16 hotel telah berhasil menerapkan sistem pengelolaan sampah mandiri, termasuk Hotel El Royale dan Grand Chokro. Beberapa mal, seperti Paris Van Java, Trans Studio Mal, dan Cihampelas Walk, juga mulai mengimplementasikan pengelolaan sampah mandiri. Pemkot berharap langkah ini dapat diperluas ke lebih banyak pelaku usaha.
Untuk mendukung pengurangan sampah dari sumbernya, Pemkot Bandung akan memberlakukan kebijakan baru mulai pekan depan. Sampah yang tidak dipilah tidak akan diangkut oleh petugas kebersihan. “Kami akan membangun kesepakatan dengan seluruh pengelola di sektor komersial. Ini bukan solusi sementara, tetapi solusi permanen untuk mengatasi krisis sampah,” tambah Koswara.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung, Dudi Prayudi, mencatat bahwa sektor komersial menyumbang sekitar 40 ton sampah per hari. “Jika seluruh sektor komersial mampu mengelola sampahnya sendiri, kita dapat mengurangi volume sampah yang harus diangkut ke TPA Sarimukti secara signifikan,” jelas Dudi.
Dengan kebijakan ini, Pemkot Bandung berharap dapat menciptakan kota yang lebih bersih dan ramah lingkungan, serta menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia.(Bd/Fj)