BANDUNG RAYA | BANDUNG
Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut 4, Arfi Rafnialdi dan Yena Iskandar Ma’soem, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan sektor pendidikan dan kesehatan di Kota Bandung, dengan fokus pada akses yang merata dan inklusif bagi seluruh warga, terutama kelompok rentan.
Dalam sektor pendidikan, Arfi dan Yena berencana untuk memastikan semua anak di Kota Bandung mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa terkecuali. Arfi mengungkapkan visi mereka untuk menghasilkan talenta terbaik melalui pendidikan yang tidak hanya mengutamakan kecerdasan, tetapi juga menciptakan generasi yang beradab, kreatif, dan kompetitif.
“Kami ingin pendidikan di Kota Bandung menghasilkan talenta terbaik, bukan hanya cerdas, tetapi juga beradab, kreatif, dan kompetitif. Semua orang harus bisa sekolah,” ujar Kang Arfi dalam debat Pilkada Kota Bandung, Selasa (19/11/2024).
Untuk mewujudkan hal ini, Arfi mengusulkan program seragam sekolah gratis bagi keluarga kurang mampu. Program ini tidak hanya membantu meringankan beban orang tua, tetapi juga memberdayakan UMKM lokal yang akan dilibatkan dalam produksi seragam. Langkah ini bertujuan untuk memberikan bantuan langsung kepada siswa serta menggerakkan ekonomi lokal.
“Kami menyediakan seragam sekolah gratis untuk keluarga kurang mampu. Kami juga ingin membebaskan ibu-ibu dari jeratan rentenir. Tidak ada lagi orang tua yang terpaksa meminjam uang hanya untuk kebutuhan pendidikan anak-anaknya,” tambah Arfi. Program ini diharapkan dapat mengurangi beban ekonomi keluarga serta mendukung pelaku usaha kecil di Kota Bandung.
Di sektor kesehatan, pasangan Arfi-Yena memfokuskan perhatian pada kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, perempuan, dan penyandang disabilitas. Mereka berkomitmen untuk memastikan akses layanan kesehatan yang mudah dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Arfi dan Yena juga akan meluncurkan Kartu Bandung Sehat, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memastikan setiap warga Bandung, terutama kelompok rentan, dapat mengakses layanan kesehatan tanpa hambatan. Selain itu, mereka berencana memperkuat pelayanan di Posyandu dan Puskesmas sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa mereka yang berada dalam kelompok rentan tidak kesulitan mengakses layanan kesehatan, terutama mereka yang sering terjebak dalam tekanan ekonomi sebagai generasi sandwich. Kesehatan harus mudah diakses oleh semua,” tegas Yena.
Dengan program-program ini, pasangan Arfi-Yena berharap dapat menciptakan Bandung yang lebih inklusif dan berkeadilan, di mana setiap warga, tanpa terkecuali, dapat merasakan manfaat dari layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas.(Rb/Fj)