BANDUNG RAYA |
Bandung telah lama dikenal sebagai salah satu pusat musik di Indonesia. Kota berjuluk Paris Van Java ini telah melahirkan berbagai musisi yang berpengaruh, mulai dari Harry Roesli hingga Juicy Luicy, yang kini eksis di dunia musik.
Pada era 70-an, Harry Roesli menjadi salah satu nama besar dalam musik Bandung. Ia mendirikan kelompok teater Ken Arok pada tahun 1973 dan menggarap Opera Rock Ken Arok yang memadukan musik, tari, dan drama. Musik Harry Roesli dikenal progresif dan berani menyuarakan kritik sosial. Selain rock, ia juga menggabungkan unsur blues, funk, jazz, dan progresif dalam karyanya.
Selain Harry Roesli, ada juga The Rollies dan Giant Step, dua band legendaris yang mewakili kekuatan musik Bandung di era tersebut. The Rollies membawa warna soul, R&B, dan jazz dengan sentuhan instrumen tiup, sementara Giant Step, yang dipimpin Benny Soebardja, dikenal dengan musik rock yang kemudian bertransformasi ke pop.
Pada era 90-an, musik di Bandung semakin berkembang dengan berbagai genre, dari indie pop hingga underground. Musisi seperti Fariz RM menceritakan bagaimana budaya musik di Bandung pada saat itu sangat dinamis, dengan anak-anak muda yang haus akan referensi musik baru.
Indie pop di Bandung juga mengalami perkembangan pesat pada awal 90-an dengan kehadiran band-band seperti Pure Saturday dan Mocca. Bandung menjadi rumah bagi genre ini, dengan pentas seni dan acara komunitas menjadi media efektif untuk promosi band dan genre musik baru. Komunitas Britpop mulai muncul di pertengahan 90-an, yang memperkaya referensi musik di kalangan anak muda Bandung.
Di sisi lain, skena musik underground seperti metal dan punk juga berkembang pesat di Bandung, terutama di tempat-tempat seperti Lapangan Saparua. Konser Bandung Berisik yang digelar pada tahun 1995 menjadi momen penting bagi musik bawah tanah di Bandung, dengan band-band seperti Burgerkill dan Jasad yang menjadi ikon metal dan punk.
Bandung juga melahirkan band-band yang meraih kesuksesan nasional seperti Gigi, /rif, Pas Band, dan Peterpan. Sementara itu, banyak musisi solo dari Bandung seperti Ipang Lazuardi, Isyana Sarasvati, dan Yura Yunita yang juga mencapai popularitas.
Saat ini, band seperti Juicy Luicy mampu menjaga eksistensi di tengah ketatnya persaingan industri musik. Dengan lirik yang mudah dihubungkan dan keaktifan di media sosial, Juicy Luicy berhasil mencuri perhatian banyak pendengar, menunjukkan bahwa Bandung masih menjadi pusat kreativitas dan inovasi musik di Indonesia.
Bandung terus menjadi kota yang subur bagi perkembangan musik di berbagai genre, dari generasi ke generasi.(Dtk/Fj)










