RMN | Bandungraya.co
Bulan Ramadan kembali menjelma sebagai momen istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Dalam persiapan menyambut bulan suci ini, umat Muslim dihimbau untuk memperdalam spiritualitas dan memperkaya ibadah mereka. Salah satu elemen utama dalam memasuki Ramadan adalah doa, yang menjadi pendorong utama dalam menyambut bulan penuh berkah tersebut.
Menurut ajaran Nabi Muhammad SAW, doa memiliki peran sentral dalam kehidupan seorang Muslim. Hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam an-Nasa’i, melalui Abu Hurairah RA, memberikan kabar gembira tentang kedatangan Ramadan. Rasulullah SAW menjelaskan bahwa bulan Ramadan adalah saat di mana pintu-pintu surga terbuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.
Dalam menghadapi Ramadan, umat Islam dianjurkan untuk menyambutnya dengan penuh kegembiraan dan kecintaan. Doa-doa menyambut Ramadan menjadi bagian penting dalam persiapan menghadapi bulan suci tersebut. Di antara doa-doa yang disarankan adalah:
قَدْ أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ كَتَبَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ صَيَامَهُ فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَانِ وَتُغْلَقُ أَبْوَابُ الجحيم, وَ تُغَلَّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ, فَيْهِ لَيْلَةٌ أَبْوَابُ خَيْرٌ من ألف شهرد مَنْ حَرَّمَ خَيْرَهَا فَقَدْ
Artinya: “Sungguh telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah mewajibkan kepada kamu sekalian untuk berpuasa. Pada bulan itu pintu-pintu surga dibuka dan pintu neraka Jahanam dikunci, dan setan-setan dibelenggu. Pada bulan itu ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Maka siapa yang tidak berusaha untuk mendapatkan kebaikannya, maka luputlah semua kebaikannya.” (Muttafaq ‘Alaih).
Ibnu Rajab menjelaskan bahwa hadits ini menjadi isyarat bagi umat Muslim agar menyambut bulan Ramadhan dengan penuh suka cita dan kegembiraan.
Di bulan ini pintu-pintu surga akan dibuka, pintu-pintu neraka akan ditutup, dan setan-setan akan dibelenggu. Kemudian, Rasulullah SAW juga memberi tahu bahwa di bulan Ramadhan akan ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan.
Doa Menyambut Ramadhan
Melansir dari buku Doa dalam Al-Qur’an dan Sunnah karya M. Quraish Shihab dan buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun susunan H. Hamdan Hamedan, ada sederet doa menyambut Ramadhan.
1. Doa Menyambut Ramadhan Versi 1
اللَّهُمَّ أَهْلُهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَ الْإِيْمَانِ وَ السَّلَامِ وَ الْإِسْلَامِ وَالتَّوْفِيقِ لِمَا تُحِبُّ وَ ارْضَى رَبِّي وَ رَبُّكَ اللَّهُ
Latin: Allahumma ahluh ‘alaynâ bil al-yumn wa al-îmân wa as-salâm wa al-islâm wa at-tawfiq limâ tuhibbu wa irdhâ Rabbi wa Rabbuk Allah.
Artinya: “Ya Allah hadirkanlah kepada kami bulan (Ramadan) ini dengan keberkatan dan keimanan dan dengan damai dan Islam, serta bimbingan dan keberhasilan melakukan apa yang Engkau senangi. Tuhanku dan Tuhanmu (wahai bulan) adalah Allah.” (HR Tirmidzi)
2. Doa Menyambut Ramadhan Versi 2
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Latin: Allaahumma ahlilhu ‘alainaa bil-yumni wal-iimaani was sa- laamati wal-islaami rabbii wa rabbukallaah
Artinya: “Ya Allah, terbitkanlah bulan tersebut kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan, serta Islam. Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.” (HR Tirmidzi & Ahmad)
3. Doa Menyambut Ramadhan Versi 3
اللَّهم سَلِّمْنِي لِرَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
Latin: Allaahumma sallimnii li-ramadhaana, wa sallim lii rama- dhaana, wa tasallamhu minnii mutaqabbalaa
Artinya: “Ya Allah, sampaikan aku dengan selamat ke Ramadan, sampaikan Ramadan kepadaku, dan terimalah amalku di bulan Ramadan.”
4. Doa Menyambut Ramadhan Versi 4
اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ وَالْعَافِيَةِ الْمُجَلَّلَةِ وَدِفَاعِ الْأَسْقَامِ وَالْعَوْنِ عَلَى الصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ. اللَّهُمَّ سَلِّمْنَا لِرَمَضَانَ وَسَلَّمَهُ لَنَا وَسَلَّمَهُ مِنَّا حَتَّى يَخْرُجُ رَمَضَانَ وَقَدْ غَفَرْتَ لَنَا وَرَحْمَتُنَا وَعَفَوْتَ عَنَّا
Latin: Allaahumma ahillahu ‘alainaa bil amni wal iimaani was sa- laamati wal islaami wal ‘aafiyatil mujallalati wa difaa’il asqaami wal ‘auni ‘alash-shalaati wash-shiyaami wa tilaawatil qur’aani. Allaahumma sallimnaa li-ramadhaana, wa sallamahu lanaa wa sallamahu minnaa hattaa yakhruju ramadhaana wa qad ghafarta lanaa wa rahmatunaa wa ‘afawta ‘annaa
Artinya: “Ya Allah, pertemukan bulan ini dengan kami dalam keadaan aman, iman, keselamatan, Islam, sehat yang prima, kebal dari penyakit, dan pertolongan untuk shalat, puasa, dan membaca Al-Qur’an. Ya Allah, serahkan kami pada Ramadan ini. Serahkan Ramadan pada kami. Selamatkan Ramadan dari kami. Hingga selesai bulan Ramadan sedang Engkau telah mengampuni kami, Engkau telah merahmati kami, dan Engkau memaafkan kami.” (Al-Hafidz Ibnu Asakir, Tarikh Dimasyqa 51/186)
5. Doa Sambut Ramadhan Versi 5
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ اللَّهُمَّ هَذَا شَهْرُ رَمَضَانَ قَدْ حَلَّ بِنَا فَأَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِأَمْنٍ وَأَمَانٍ وَصِحَّةٍ مِنَ السَّقَمِ وَبِالْفَرَاغِ مِنَ الشُّغْلِ وَأَعِنَّا عَلَى الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْآنِ حَتَّى يَنْقَضِيْ عَنَّا وَغَفَرْتَ لَنَا وَرَضِيْتَ عَنَّا
اللَّهُمَّ هَذَا شَهْرُ رَمَضَانَ قَدْ حَصَّ فَسَلِّمْهُ لَنَا وَسَلِّمْنَا لَهُ فِي سُرُوْرٍ مِنْكَ وَعَافِيَةٍ. اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ وَبِقَبُوْلٍ مِنْكَ وَامْتِثَالِ أَمْرِكَ وَاجْتِنَابِ نَهْيِكَ. اللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْكَسَلَ وَالْفَتْرَةَ وَالسَّئَامَةَ وَارْزُقْنَا فِيْهِ الْخَيْرَ وَالْجَدَّ وَالِاجْتِهَادَ وَالْآجْرَ وَالْقُوَّةَ وَالنَّشَاطَ كَمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى
Latin: Bismillahirrahmanirrahim. Allaahumma haadza syahru rama- dhaana qad halla binaa fa adkhilhu ‘alainaa bi-amnin wa amaanin wa sihhatin minas saqami wa bil-faraaghi minas syughli wa a’inna ‘alash shiyaami wal qiyaami wa qiraa-atil qur’aani hattaa yanqadhii ‘annaa wa ghafarta lanaa wa radhiita ‘anna
Allaahumma haadza syahru ramadhaana qad hashsha fa- sallimhu lanaa fii suruurin minka wa ‘aafiyatin. Allaahummar zuqnaa shiyaamahu wa qiyaamahu wa bi-qabuulin minka wam-titsaali amrika waj-tinaabi nahyika. Allaahummarfa’ ‘annal kasala wal fatrata was sa-aamata war zuqna fiihil khaira wal jadda wal ijtihaada wal ajra wal quwwata wan nasyaatha kamaa tuhibbu wa tardhaa
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ya Allah, bulan ini adalah bulan Ramadan, sungguh ia (Ramadan) telah tiba dalam kehidupan kami, maka masukkanlah ia (Ramadan) dalam kehidupan kami dengan penuh ketenteraman, keamanan, dan kesehatan dari penyakit serta kesempatan yang jauh dari kesibukan. Bantulah kami untuk melakukan puasa dan ibadah di malam harinya, dan membaca Al-Qur’an hingga Ramadan berlalu dari kehidupan kami, berilah kami ampunan dan keridaan.
Ya Allah, bulan ini adalah bulan Ramadan, sungguh ia (Ramadan) telah tiba waktunya, maka sampaikanlah ia bagi kehidupan kami dan sampaikanlah kami kepada Ramadan dalam keadaan bahagia dan sehat sentosa. Ya Allah, berilah kami rezeki berupa kemampuan untuk berpuasa dan beribadah dan pengabulan puasa dari-Mu, melaksanakan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu. Ya Allah, hilangkanlah dari diri kami rasa malas untuk berpuasa, ketidakberdayaan, rasa bosan, berilah kami rezeki di bulan Ramadan berupa kebaikan, kesungguhan, keseriusan, pahala, kekuatan, semangat sebagaimana yang Kau cintai dan Kau ridhai.”
Amalan Jelang Ramadhan 2024
Ramadhan adalah bulan yang suci penuh kemuliaan dan keberkahan. Di bulan inilah Muslim digembleng untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan menjadi Muslim yang taat.
Segala bentuk amalan yang dilakukan di bulan Ramadhan akan dilipatgandakan sehingga merugi jika Muslim melewatkan bulan Ramadhan ini.
Dari buku bertajuk Memantaskan Diri Menyambut Bulan Ramadhan yang disusun oleh Abu Maryam Kautsar Amru, berikut 7 amalan sebelum Ramadhan.
1. Membayar Utang Puasa
Membayar utang puasa yang telah lalu adalah persiapan yang paling penting dan wajib dilakukan dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan. Terlebih bagi wanita yang biasanya berhalangan puasa karena masa haid.
Utang puasa dapat diganti sepanjang tahun hingga bulan Syaban. Untuk itu, hendaklah melunasi utang puasa sebelum berakhirnya Syaban.
2. Memperbanyak Puasa Sunah pada Bulan Syaban
Bulan Syaban adalah waktu terbaik untuk puasa sunah. Sebulan sebelum Ramadhan, Rasulullah SAW banyak melakukan puasa di waktu ini.
Imam Baihaqi menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Waktu-waktu Penuh Berkah: Khazanah Islam Klasik, dikatakan bahwa Rasulullah SAW berpuasa hampir sebulan penuh di bulan Syaban.
Abu Salamah RA menceritakan: “Aku bertanya kepada Aisyah RA tentang puasa Rasulullah SAW. Ia menjawab, ‘Rasulullah SAW berpuasa sampai-sampai kami berkata, Beliau benar-benar berpuasa dan beliau juga tidak berbuka sampai-sampai kami berkata, Beliau benar-benar telah berbuka. Dan aku tidak pernah melihat Beliau berpuasa pada bulan Syaban. Yakni, Beliau SAW berpuasa pada bulan tersebut hampir semuanya (sebulan penuh).” (HR. Muslim, Nasa’i, dan Ahmad).
Mengenai puasa tersebut, Imam Syafi’i menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW berpuasa (hampir) sebulan penuh pada bulan Syaban, yakni hanya beberapa hari saja Beliau Nabi Muhammad SAW tidak berpuasa.
3. Memperbanyak Baca Al-Qur’an
Amalan yang dapat dilakukan menjelang Ramadhan lainnya adalah memperbanyak dan belajar membaca Al-Qur’an. Dalam kitab Lathoiful Ma’arif Ii Ibni Rojab, disebutkan bahwa Amru bin Qois Al Mala-I ketika memasuki bulan Syaban, Beliau menutup tokonya lalu memfokuskan diri untuk membaca Al-Qur’an.
4. Membekali Diri dengan Ilmu-ilmu tentang Puasa Ramadhan
Menjelang Ramadhan, umat Islam dapat membekali dirinya dengan ilmu-ilmu yang berkaitan tentang puasa Ramadhan. Beberapa di antaranya adalah masalah hukum, tata cara, dan berbagai aturan syariat yang berkaitan dengan puasa.
Selain itu, dapat pula mempelajari tentang keutamaan-keutamaan di bulan Ramadhan dan cara untuk mendapatkannya sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW.
5. Berdoa agar Dipertemukan dengan Bulan Ramadhan
Amalan lainnya adalah memperbanyak doa agar dapat berjumpa dengan bulan Ramadhan. Disebutkan dalam buku ini, diriwayatkan oleh sebagian ulama salaf, mereka berdoa kepada Allah SWT selama enam bulan menjelang Ramadan dan lima bulan setelahnya agar amalannya diterima.
Berdoa ini juga menjadi salah satu bentuk pengharapan seorang hamba agar dapat berjumpa dengan bulan penuh keberkahan supaya bisa banyak beramal di bulan tersebut.
6. Menata Niat
Umat Islam juga dapat mempersiapkan niat dan kondisi hati dengan bergembira menyambut datangnya Ramadhan. Ini merupakan konsekuensi yang logis apabila telah mengetahui kemuliaan dan berlimpahnya ampunan Allah pada bulan suci ini.
7. Melakukan Rukyatul Hilal jika Mampu dan Memiliki Ilmunya
Hal lain yang dapat dilakukan adalah melihat hilal untuk memastikan masuknya bulan Ramadhan, khususnya bagi orang yang mampu dan memiliki ilmunya.
Pengamatan hilal dapat dilakukan pada sore hari tanggal 29 Syaban sampai matahari terbenam dengan sempurna. Apabila hilal belum terlihat, maka jumlah hari bulan Syaban digenapkan menjadi 30.
Selain ketujuh amalan di atas, di sejumlah tempat, umat Islam akan mengunjungi makam sebelum Ramadhan yang biasa disebut ziarah kubur. Ziarah kubur ini dilakukan sebagai pengingat akan kematian dan meningkatkan rasa zuhud.(il/rmn)
Penulis : il