Masih Berlanjut Adu Narasi Makan Gratis vs Internet Gratis

- Penulis

Senin, 22 Januari 2024 - 08:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

istimewa

istimewa

JAKARTA | Bandungraya.co

Perdebatan antara gagasan Prabowo Subianto tentang program makan siang gratis dan gagasan Ganjar Pranowo tentang program internet gratis terus berlanjut, menciptakan dinamika dalam konteks pilihan kebijakan sosial dan ekonomi di mata masyarakat. Kedua calon presiden ini menunjukkan perbedaan prioritas dan pandangan mengenai apa yang dianggap lebih vital oleh rakyat.

Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 03, mengemukakan pandangannya dalam acara peluncuran program GratisIN di Borsumy Heritage, Semarang, Jawa Tengah. Dalam acara tersebut, Ganjar meminta pendapat peserta mengenai pilihan antara makan siang gratis dan internet gratis. Dengan suara mayoritas memilih internet gratis, Ganjar menyampaikan keyakinannya bahwa layanan internet gratis memiliki dampak positif yang lebih besar daripada makan siang gratis. Pengalaman serupa di Boyolali, Jawa Tengah, menunjukkan preferensi masyarakat yang cenderung memilih fasilitas pendidikan gratis.

Prabowo Subianto, calon presiden nomor urut 02, memberikan tanggapan terhadap pernyataan Ganjar. Prabowo menyatakan pandangannya bahwa makan siang gratis lebih penting, terutama untuk anak-anak. Pada acara Konsolidasi dan Silaturahmi Relawan Kalimantan Maju untuk Ibu Kota Nusantara di Pontianak, Kalimantan Barat, Prabowo meminta pandangan rakyat tentang prioritas antara makan gratis dan internet gratis. Relawan menyatakan bahwa makan gratis lebih penting, dan Prabowo mendukung pandangan tersebut, menyoroti bahwa mereka yang menganggap makan tidak penting mungkin memiliki pemikiran yang kurang bijak.

Ganjar kembali membahas program internet gratis dalam kampanye akbar di Kota Bandung, Jawa Barat. Ia berkomitmen untuk merealisasikan program ini dengan harapan dapat membuka lapangan kerja secara luas dan memungkinkan masyarakat dapat membayar makan siang sendiri. Ganjar melihat digitalisasi sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan, termasuk kelangkaan pupuk dan kesulitan lapangan pekerjaan.

Dengan menyoroti potensi ekonomi kreatif anak muda, Ganjar meyakinkan bahwa internet gratis dapat menjadi katalisator bagi perkembangan sektor tersebut. Ia menciptakan narasi bahwa melalui internet gratis, anak muda dapat mengembangkan diri dalam berbagai bidang seperti seni, budaya, penulisan, desain, e-sport, dan gaming. Ganjar meyakini bahwa orang kreatif yang memanfaatkan teknologi informasi dan digitalisasi akan sanggup mencari nafkah, termasuk membayar makan siang sendiri.

Debat ini mencerminkan perbedaan dalam pemahaman kedua calon presiden mengenai kebutuhan dan aspirasi masyarakat, serta strategi yang mereka ajukan untuk memajukan negara. Bagi Prabowo, prioritas terletak pada pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, sementara Ganjar melihat teknologi sebagai sarana untuk menciptakan peluang ekonomi dan lapangan kerja yang lebih luas.(il/BDR)

Penulis : il

Berita Terkait

Farhan-Erwin Paparkan Program Lima Tahun untuk Bandung dalam Pidato Perdana
Pansus 3 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda Penyelenggaraan Reklame
Farhan Siap Dilantik sebagai Wali Kota Bandung, Fokus Awal pada Sampah dan Infrastruktur
Andra Soni Ditunjuk Membacakan UUD 1945 dalam Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra
Pasangan Sahrul-Gun Gun Absen dalam Rapat Pleno Penetapan Bupati Bandung
Pakar Kepemiluan Desak Pemerintah dan DPR Segera Bahas Revisi UU Pemilu
MPSI Kritisi Relasi Politik dan Bisnis di Balik Kisruh Pagar Laut
Pesohor di Pusaran Sidang Sengketa Pilkada di MK: Nama Raffi Ahmad Mencuat
Berita ini 2 kali dibaca
Perdebatan antara gagasan Prabowo Subianto tentang program makan siang gratis dan gagasan Ganjar Pranowo tentang program internet gratis terus berlanjut, menciptakan dinamika dalam konteks pilihan kebijakan sosial dan ekonomi di mata masyarakat. Kedua calon presiden ini menunjukkan perbedaan prioritas dan pandangan mengenai apa yang dianggap lebih vital oleh rakyat.

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:30 WIB

Farhan-Erwin Paparkan Program Lima Tahun untuk Bandung dalam Pidato Perdana

Rabu, 19 Februari 2025 - 15:49 WIB

Pansus 3 DPRD Kota Bandung Bahas Raperda Penyelenggaraan Reklame

Senin, 17 Februari 2025 - 12:39 WIB

Farhan Siap Dilantik sebagai Wali Kota Bandung, Fokus Awal pada Sampah dan Infrastruktur

Minggu, 16 Februari 2025 - 10:20 WIB

Andra Soni Ditunjuk Membacakan UUD 1945 dalam Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra

Kamis, 6 Februari 2025 - 12:55 WIB

Pasangan Sahrul-Gun Gun Absen dalam Rapat Pleno Penetapan Bupati Bandung

Berita Terbaru