KPU Bandung Barat: 80 TPS dengan Akses Internet Lemah, Tantangan untuk Pilkada 2024

- Penulis

Rabu, 6 November 2024 - 17:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG RAYA | BANDUNG

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung Barat mengidentifikasi sejumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang berada di wilayah dengan jaringan internet lemah, yang dapat menghambat optimalisasi penggunaan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) pada Pilkada 2024 mendatang.

Ketua KPU Bandung Barat, Ripqi Ahmad Sulaeman, menyampaikan bahwa dari total 2.526 TPS yang akan digunakan dalam Pilkada, sekitar 80 TPS terdeteksi berada di kawasan dengan sinyal internet lemah. Sementara itu, 371 TPS berada di area dengan kekuatan sinyal sedang, dan 1.472 TPS lainnya tercatat memiliki akses internet yang kuat.

“Sebagian besar TPS dengan sinyal lemah berada di wilayah selatan, seperti Rongga, Cipongkor, dan Gununghalu, meski beberapa titik di wilayah timur juga mengalami kondisi serupa,” ujar Ripqi, Senin (5/11/2024).

Ripqi menjelaskan bahwa kendala sinyal internet ini bisa memengaruhi proses pengunggahan hasil perhitungan suara ke dalam sistem Sirekap. “Hasil penghitungan suara di TPS yang bersinyal lemah kemungkinan akan mengalami keterlambatan dalam unggahan, yang berdampak pada kecepatan rekapitulasi data,” tambahnya.

Sebagai upaya mengatasi masalah ini, KPU Bandung Barat akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat untuk memperbaiki kualitas jaringan di titik-titik yang terdampak. “Kami berharap ada tindakan dari pemerintah daerah untuk meningkatkan jaringan di wilayah-wilayah yang membutuhkan agar proses Pilkada berjalan lancar,” pungkas Ripqi.

Langkah-langkah perbaikan ini penting untuk menjaga transparansi dan aksesibilitas publik terhadap informasi hasil Pilkada melalui Sirekap, yang memungkinkan masyarakat memantau perkembangan rekapitulasi suara secara langsung.(Rb/Fj)

Berita Terkait

Pria di Rancaekek Aniaya Dosen karena Tak Diberi Uang dan Rokok, Kini Ditangkap
Pemkab Bandung Barat Alami Pemangkasan Dana Transfer Rp130 Miliar
Fenomena #KaburAjaDulu: Suara Keresahan Generasi Muda dan Tantangan bagi Pemerintah
Sinergi Semua Pihak Diperlukan untuk Penataan Ruang Hijau Kota Bandung
Pemotongan Anggaran BMKG Pengaruhi Akurasi Deteksi Dini Gempa dan Tsunami
Tren Penurunan Pernikahan di Kalangan Pemuda: Faktor Sosial dan Ekonomi Jadi Pemicu
Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah Jawa Barat
Buku “Dibuang Sayang, Cerita di Balik Cerita” Karya Suryansyah Resmi Dirilis di HPN 2025
Berita ini 7 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 16:12 WIB

Pria di Rancaekek Aniaya Dosen karena Tak Diberi Uang dan Rokok, Kini Ditangkap

Selasa, 18 Februari 2025 - 16:05 WIB

Pemkab Bandung Barat Alami Pemangkasan Dana Transfer Rp130 Miliar

Kamis, 13 Februari 2025 - 12:36 WIB

Fenomena #KaburAjaDulu: Suara Keresahan Generasi Muda dan Tantangan bagi Pemerintah

Kamis, 13 Februari 2025 - 12:25 WIB

Sinergi Semua Pihak Diperlukan untuk Penataan Ruang Hijau Kota Bandung

Selasa, 11 Februari 2025 - 21:15 WIB

Pemotongan Anggaran BMKG Pengaruhi Akurasi Deteksi Dini Gempa dan Tsunami

Berita Terbaru