BANDUNG RAYA |
Kota Bandung akan menjadi salah satu wilayah yang menjalani Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) selama 34 hari, dengan pelaksanaan dipimpin oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK). Survei ini bertujuan untuk memantau status gizi balita di kota tersebut, termasuk masalah stunting, wasting, underweight, dan overweight, serta faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi tersebut.
Pelaksanaan survei dilakukan oleh tim Enumerator yang terdiri dari 10 tenaga terlatih. Data yang dikumpulkan dari survei ini diharapkan menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan pembangunan kesehatan, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Sarah Istinajia, Ketua Tim Enumerator SSGI Kota Bandung, menjelaskan bahwa survei mencakup pengukuran tumbuh kembang bayi dan balita, ibu hamil, serta faktor-faktor determinan seperti sanitasi, pemberian ASI eksklusif, dan penyakit penyerta.
“Data dari SSGI ini sangat penting untuk mengukur seberapa efektif aksi percepatan penurunan stunting yang telah dilakukan secara kolaboratif,” ujar Sarah.
Penjabat Wali Kota Bandung, A. Koswara, menegaskan pentingnya data valid untuk menyusun rencana aksi yang tepat dalam upaya percepatan penurunan stunting. Ia juga meminta agar tim survei memberikan rekomendasi kepada Pemkot Bandung mengenai area mana saja yang perlu ditingkatkan.
“Kami berharap tim dapat memberikan yang terbaik untuk Kota Bandung. Saya juga mengimbau dukungan dari OPD (Organisasi Perangkat Daerah) agar membantu kerja sama dalam pelaksanaan survei ini,” kata Koswara saat memberikan sambutan di Balai Kota Bandung, Rabu (2/10).
Selain itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Asep Saeful Gufron, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah dan posyandu untuk mendukung pelaksanaan survei, guna mengoptimalkan pemetaan pengurangan stunting di Kota Bandung.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung, Kenny Dewi Kaniasari, menambahkan bahwa prevalensi stunting di Kota Bandung mengalami penurunan signifikan. Berdasarkan data SSGI, angka stunting turun dari 28,12% pada 2019 menjadi 16,3% pada 2023. Target prevalensi stunting untuk tahun 2024 adalah 14%.
Pelaksanaan SSGI di Kota Bandung tahun ini akan dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, bekerja sama dengan Sucofindo, mencakup 82 blok sensus di 81 kelurahan yang tersebar di 30 kecamatan, dengan waktu pelaksanaan antara Oktober hingga November 2024.(Bd/Fj)










