BANDUNG HARI INI | BANDUNG
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia memanggil petinggi aplikasi Jagat pada Rabu (15/1/2025). Tindakan ini merupakan respons atas aduan masyarakat terkait aktivitas ‘Berburu Koin’, fitur dalam aplikasi yang menuai kritik karena dianggap mengganggu ketertiban umum.
Aktivitas ‘Berburu Koin’
Dalam fitur tersebut, pengguna aplikasi diinstruksikan untuk berburu koin digital di lokasi tertentu yang ditentukan oleh aplikasi. Aktivitas ini memicu kerumunan besar di beberapa tempat, menimbulkan kekacauan, dan menghambat aktivitas masyarakat sekitar.
Beberapa insiden dilaporkan, seperti pelanggaran lalu lintas, perkelahian akibat berebut koin, hingga kerusakan fasilitas umum. Hal ini membuat banyak pihak meminta pemerintah untuk segera turun tangan.
Pemanggilan oleh Komdigi
Komdigi menilai fitur ini tidak sesuai dengan prinsip tata kelola digital yang bertanggung jawab. Dalam pertemuan dengan petinggi aplikasi Jagat, kementerian meminta penjelasan serta menuntut perbaikan signifikan.
“Kami meminta aplikasi Jagat untuk meninjau ulang dan mengubah format permainan ini agar tidak mengganggu ketertiban umum,” ujar Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Komdigi.
Komitmen Aplikasi Jagat
Dalam pertemuan tersebut, perwakilan dari aplikasi Jagat menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat atas dampak negatif yang ditimbulkan. Mereka berjanji akan segera mengubah mekanisme permainan ‘Berburu Koin’ menjadi lebih aman dan tidak menimbulkan kerumunan.
“Kami berkomitmen untuk mendesain ulang fitur ini dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat dan Komdigi,” ujar salah satu petinggi aplikasi tersebut.
Langkah Selanjutnya
Komdigi menegaskan bahwa mereka akan terus memantau perbaikan yang dilakukan aplikasi Jagat. Jika fitur yang diperbarui masih menimbulkan masalah, tidak menutup kemungkinan akan dilakukan pembatasan hingga penghentian sementara aplikasi tersebut.
Kontroversi ini menjadi pengingat akan pentingnya tanggung jawab sosial bagi platform digital dalam mendesain fitur yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat luas.(Ibk/Fj)