Kejagung Sita Perusahaan Timah Kasus Suami Sandra Dewi

- Penulis

Selasa, 23 April 2024 - 08:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

istimewa

istimewa

JAKARTA | Bandungraya.co

Kejaksaan Agung (Kejakgung) melakukan penyitaan dalam penyidikan kasus korupsi timah di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk, Senin (22/4). Penyidik Kejagung menyita PT Rafined Bangka Tin (RBT) sebagai aset rampasan negara sementara dalam pengusutan korupsi timah yang merugikan negara lebih dari Rp 271 trilun tersebut.

Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung Ketut Sumedana menyampaikan, penyitaan PT RBT tersebut dilakukan bersama-sama dengan tim di Badan Pemulihan Aset (BPA) Kejaksaan.

“Dari penelusuran yang dilakukan, tim penyidik melakukan penyitaan terhadap PT RBT yang berada di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” tutur Ketut, dikutip Senin (22/4).

Selain menyita perusahaan, Kejagung juga melakukan penyitaan sementara aset perusahaan timah tersebut.
“Penyitaan PT RBT dilakukan beserta sejumlah aset yang terdapat didalamnya, antara lain berupa alat berat, dan alat pemurnian bijih timah,” begitu ujar Ketut.

Penyitaan aset-aset oleh penyidik Jampidsus dalam penyidikan korupsi timah ini, bukan yang pertama kali dilakukan. Namun penyitaan terhadap PT RBT ini salah-satu yang terbesar.

PT RBT adalah perusahaan swasta induk peleburan timah yang para pemilik, dan direksinya menginisiasi kontrak kerja bermasalah, dan manipulatif dengan PT Timah Tbk. yaitu dengan meminta jajaran direksi PT Timah Tbk mengakomodir kegiatan penambangan ilegal yang dilakukan PT RBT di lokasi IUP PT Timah Tbk.

Kegiatan penambangan tersebut, dibalut dengan kerja sama sewa-menyewa peralatan tambang, dan peleburan timah. Dan dari penambangan, serta peleburan yang dilakukan itu, hasilnya dibeli kembali oleh PT Timah Tbk.

Salah satu penginisiasi dari kerja sama tersebut, adalah Harvey Moeis, suami dari aktris Sandra Dewi yang sudah dijadikan tersangka dan tahanan sejak Rabu (27/3).

Tersangka Harvey, menurut penyidikan adalah perwakilan kepemilikan PT RBT. Dan tersangka Harvey, juga dikatakan terkait kepemilikan, empat perusahaan tambang, dan peleburan timah lainnya yang untuk turut ambil bagian dalam penambangan dilokasi IUP PT Timah Tbk tersebut. Empat perusahaan lainnya itu di antaranya, PT Tinindo Inter Nusa (TIN), CV Venus Inti Perkasa (VIP), PT Sariwiguna Bina Sentosa (SBS), dan PT Stanindo Inti Perkasa (SIP).

Pada Kamis (18/4/2024), penyidik Jampidsus-Kejakgung sudah menyita empat smelter atau peleburan timah milik PT TIN, dan PT SBS, serta PT SIP, serta CV VIP. Luas peleburan yang disita mencapai 238,8 ribu meter persegi atau sekitar 23,8 hektare (Ha).

Selain menyita aset peleburan empat perusahaan tersebut, juga turut disita kendaraan berat berupa 51 unit eskavator dan buldoser. Adapun dari jajaran direksi PT Timah Tbk yang sudah dijerat tersangka dan ditahan di antaranya, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (MRPT) ditetapkan tersangka selaku Dirut PT Timah Tbk 2016-2021, Emil Emindra (EE) yang ditetapkan tersangka selaku Direktur Keuangan (Dirkeu) PT Timah Tbk 2018, dan Alwin Albar (ALW) yang ditetapkan tersangka selaku Direktur Operasional PT Timah Tbk 2018-2021. (jr)

Penulis : il

Berita Terkait

Pertamina Tawarkan Diskon Hingga 80 Persen Selama Bandung Great Sale 2024
Bandung Great Sale 2024: Diskon Layanan Kesehatan Hingga 80%, Ini Daftarnya
Empat Anggota DPRD Jabar dari Partai Golkar Mundur untuk Maju di Pilkada 2024
120 Anggota DPRD Jawa Barat Periode 2024-2029 Resmi Dilantik
Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Minta Maaf Atas Kemacetan Saat Pendaftaran ke KPU Jabar
Dapat Dukungan Partai Buruh, Airin Dorong Program Banten Berkompeten
Terima Surat Rekomendasi PDI Perjuangan, Koalisi Banten Maju Bersama Dideklarasikan
Hotel Santika Premiere Bintaro Gelar kegiatan “ 1 Kantong Darah Berarti untuk Selamatkan Nyawa “ dalam Rangka Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia
Berita ini 8 kali dibaca
Kejaksaan Agung (Kejakgung) melakukan penyitaan dalam penyidikan kasus korupsi timah di lokasi Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Timah Tbk, Senin (22/4). Penyidik Kejagung menyita PT Rafined Bangka Tin (RBT) sebagai aset rampasan negara sementara dalam pengusutan korupsi timah yang merugikan negara lebih dari Rp 271 trilun tersebut. Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejakgung Ketut Sumedana menyampaikan, penyitaan PT RBT tersebut dilakukan bersama-sama dengan tim di Badan Pemulihan Aset (BPA) Kejaksaan. “Dari penelusuran yang dilakukan, tim penyidik melakukan penyitaan terhadap PT RBT yang berada di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,” tutur Ketut, dikutip Senin (22/4).

Berita Terkait

Senin, 9 September 2024 - 11:55 WIB

Pertamina Tawarkan Diskon Hingga 80 Persen Selama Bandung Great Sale 2024

Senin, 9 September 2024 - 11:41 WIB

Bandung Great Sale 2024: Diskon Layanan Kesehatan Hingga 80%, Ini Daftarnya

Selasa, 3 September 2024 - 09:18 WIB

Empat Anggota DPRD Jabar dari Partai Golkar Mundur untuk Maju di Pilkada 2024

Selasa, 3 September 2024 - 09:03 WIB

120 Anggota DPRD Jawa Barat Periode 2024-2029 Resmi Dilantik

Rabu, 28 Agustus 2024 - 09:17 WIB

Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan Minta Maaf Atas Kemacetan Saat Pendaftaran ke KPU Jabar

Berita Terbaru

BANDUNG RAYA

Didukung Komunitas Otomotif, Airin Sinergikan Pengembangan Wisata

Jumat, 13 Sep 2024 - 19:47 WIB

BANDUNG RAYA

Mahasiswa UPI Kenang Pengalaman Toleransi Beragama di Pulau Seram

Jumat, 13 Sep 2024 - 13:12 WIB