BANDUNG | bandungraya.co
Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) menjatuhkan sanksi kepada sepuluh orang terkait kasus bullying yang terjadi di Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Bedah Saraf di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung. Keputusan ini diumumkan dalam siaran pers yang diterima dari Kantor Komunikasi Publik Unpad pada Minggu (18/8/2024).
Dari sepuluh terduga pelaku, dua orang residen senior Sp1 dijatuhi sanksi pemutusan studi, sedangkan satu dosen mendapat sanksi berat. Tujuh orang lainnya, yang terlibat dalam kasus ini dengan kategori pelanggaran ringan hingga sedang, mendapatkan sanksi perpanjangan masa studi. Selain itu, surat peringatan dan teguran juga diberikan kepada Kepala Departemen dan Ketua Program Studi.
Dandi Supriadi, Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, mewakili Dekan Fakultas Kedokteran, menegaskan bahwa upaya untuk meminimalisasi perundungan di lingkungan akademis telah dilakukan secara intensif oleh berbagai tingkatan pimpinan universitas dan rumah sakit. “Upaya telah dilakukan oleh pimpinan Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran Unpad, bahkan sampai Universitas, tapi kejadian kekerasan bullying masih saja terjadi,” ujarnya.
Dandi menyatakan bahwa Fakultas Kedokteran Unpad akan terus berupaya untuk mengantisipasi terjadinya bullying di seluruh jurusan spesialis dokter. “Kami tidak akan lelah dan akan terus memberantas bullying di lingkungan FK Unpad dan RS Hasan Sadikin,” katanya.
Kasus perundungan ini terungkap ketika seorang peserta didik bedah saraf Unpad mengajukan pengunduran diri pada Juni 2024 lalu. Setelah dilakukan klarifikasi oleh dekanat, ditemukan dugaan perundungan yang melibatkan pemaksaan penyewaan kamar hotel selama enam bulan dengan biaya hingga Rp65 juta per orang, serta dugaan kekerasan fisik dan pelecehan verbal.
Dirut RSHS, Rachim Dinata Marsidi, yang baru menjabat selama dua pekan, mengonfirmasi kejadian ini dan menyatakan komitmennya untuk memberantas perundungan di lingkungan rumah sakit. “Kita sekarang memberi teguran kepada yang bersangkutan. Dikembalikan fakultas kedokteran. Jadi kita kembalikan ke sana,” katanya.
Dengan adanya kasus ini, Fakultas Kedokteran Unpad mengaku prihatin dan akan terus memperkuat langkah-langkah antisipasi dan pemberantasan bullying di lingkungan akademis, demi menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan mendukung bagi semua peserta didik. (il/BDR)
Penulis : il