KAI Daop 2 Bandung Tutup Perlintasan Ciroyom untuk Tingkatkan Keselamatan

- Penulis

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDUNG RAYA | BANDUNG

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 Bandung resmi menutup perlintasan sebidang di kawasan Ciroyom, Kota Bandung, pada Rabu, 23 Oktober 2024. Penutupan ini dilakukan sebagai langkah keselamatan, seiring dengan beroperasinya flyover Ciroyom yang kini dapat digunakan oleh kendaraan roda dua dan empat.

Takdir Santoso, Executive Vice President KAI Daop 2 Bandung, menjelaskan bahwa penutupan perlintasan kereta api tersebut mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yang mengharuskan perlintasan jalan dengan rel kereta dibuat tidak sebidang. “Dengan adanya flyover Ciroyom, kendaraan kini bisa melintasi jalur ini tanpa harus melintasi rel kereta, sehingga lebih aman bagi pengguna jalan,” ujar Takdir.

Ayep Hanapi, Manager Humas KAI Daop 2 Bandung, menambahkan bahwa perlintasan Ciroyom dikenal sebagai lokasi rawan kecelakaan. Berdasarkan data, sejak Januari hingga Oktober 2024, terjadi 17 kecelakaan di perlintasan tersebut yang mengakibatkan 8 orang meninggal dunia dan 6 lainnya mengalami luka-luka. Penutupan ini, menurut Ayep, merupakan langkah preventif untuk menekan angka kecelakaan yang kerap terjadi di perlintasan sebidang.

Selain menutup perlintasan di Ciroyom, KAI Daop 2 juga telah menutup 27 titik perlintasan sebidang lainnya di berbagai wilayah sepanjang 2024. Di antara daerah tersebut adalah Kabupaten Garut, Cianjur, Ciamis, Bandung, Sukabumi, dan Purwakarta.

Dengan penutupan ini, diharapkan keselamatan di sekitar perlintasan kereta api dapat meningkat secara signifikan, dan masyarakat diimbau untuk menggunakan flyover yang telah disediakan demi keamanan bersama.(Rb/Fj)

Berita Terkait

Pria di Rancaekek Aniaya Dosen karena Tak Diberi Uang dan Rokok, Kini Ditangkap
Pemkab Bandung Barat Alami Pemangkasan Dana Transfer Rp130 Miliar
Fenomena #KaburAjaDulu: Suara Keresahan Generasi Muda dan Tantangan bagi Pemerintah
Sinergi Semua Pihak Diperlukan untuk Penataan Ruang Hijau Kota Bandung
Pemotongan Anggaran BMKG Pengaruhi Akurasi Deteksi Dini Gempa dan Tsunami
Tren Penurunan Pernikahan di Kalangan Pemuda: Faktor Sosial dan Ekonomi Jadi Pemicu
Hujan Lebat dan Angin Kencang Ancam Sejumlah Wilayah Jawa Barat
Buku “Dibuang Sayang, Cerita di Balik Cerita” Karya Suryansyah Resmi Dirilis di HPN 2025
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 18 Februari 2025 - 16:12 WIB

Pria di Rancaekek Aniaya Dosen karena Tak Diberi Uang dan Rokok, Kini Ditangkap

Selasa, 18 Februari 2025 - 16:05 WIB

Pemkab Bandung Barat Alami Pemangkasan Dana Transfer Rp130 Miliar

Kamis, 13 Februari 2025 - 12:36 WIB

Fenomena #KaburAjaDulu: Suara Keresahan Generasi Muda dan Tantangan bagi Pemerintah

Kamis, 13 Februari 2025 - 12:25 WIB

Sinergi Semua Pihak Diperlukan untuk Penataan Ruang Hijau Kota Bandung

Selasa, 11 Februari 2025 - 21:15 WIB

Pemotongan Anggaran BMKG Pengaruhi Akurasi Deteksi Dini Gempa dan Tsunami

Berita Terbaru