BANDUNG | Bandungraya.co
Menurut data dari Dinas Pendidikan (Disdik), Jawa Barat membutuhkan 144 sekolah baru untuk tingkat SMA/SMK Negeri. Data ini berasal dari kajian yang dilakukan oleh Disdik. Meskipun begitu, hanya beberapa sekolah yang menjadi prioritas untuk dibangun.
Kepala Disdik Jabar, Wahyu Mijaya, menjelaskan bahwa data tersebut didapat dari 128 kecamatan yang tidak memiliki SMA/SMK Negeri dan 16 kecamatan yang tidak memiliki SMA/SMK Negeri maupun swasta.
“Dari 620 kecamatan yang ada di Jawa Barat, 128 kecamatan tidak memiliki sekolah (SMA/SMK) negeri, tetapi sekolah swastanya ada. Kemudian ada 16 kecamatan yang tidak memiliki sekolah negeri dan sekolah swasta,” kata Wahyu.
Dari 144 sekolah yang dibutuhkan, Disdik Jabar membuat skala prioritas untuk membangun sekolah baru. Prioritas pertama dilihat dari jumlah lulusan SMP sederajat, dan prioritas berikutnya dilihat dari jumlah sekolah di kecamatan terdekat.
Meskipun ada rencana untuk membangun 144 sekolah baru, Wahyu menjelaskan bahwa pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap. Tahun ini, fokus akan diberikan pada penyelesaian program yang belum selesai, dan baru kemudian dibuatkan Detail Engineering Design (DED) untuk 11 sekolah.
“Pembangunan ini akan dilakukan secara bertahap, tidak bisa langsung serta-merta. Tahun ini kita akan menyelesaikan program yang belum selesai dan membuat DED untuk 11 sekolah,” ujarnya.
Wahyu juga menyampaikan bahwa membangun sekolah membutuhkan biaya besar, terutama untuk pengadaan lahan dan pembangunan bangunan seperti ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas lainnya. Oleh karena itu, Disdik Jabar akan membangun sekolah dengan konsep minimalis terlebih dahulu, dan pembangunan lebih lanjut akan dilakukan dengan dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) pada tahun anggaran berikutnya.(il/BDR)
Penulis : il