DPR: Usut Tuntas, Eks Dirut PT Taspen Dicekal Dana Pensiun PNS Dikorup?

- Penulis

Rabu, 20 Maret 2024 - 09:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Nasib dana pensiun jutaan PNS ada di tangan KPK. Saya yakin KPK akan membongkar kasus ini tanpa pandang bulu,”

JAKARTA | Bandungraya.co

Anggota Komisi VI DPR dari fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka mendesak KPK mengusut tuntas dugaan korupsi di PT Taspen. Selamatkan uang pensiunan dari jutaan PNS.

“Berulangkali dalam rapat Komisi VI DPR, saya selaku anggota mempertanyakan keamanan dana peserta PT Taspen. Jawabannya selalu sama, aman, aman dan aman. Saya pertanyakan karena ada indikasi kuat permainan kotor dari potongan gaji pekerja negara yang dikelola Taspen,” tutur Rieke Pitaloka di Jakarta, dikutip Selasa (19/03).

Rieke melanjutkan, pentingnya mencegah kejadian serupa dengan kasus yang melanda PT. ASABRI dan PT. JIWASRAYA agar tidak menimpa PT. TASPEN. Dirinya menekankan tabungan dan pensiun yang dikelola oleh PT. TASPEN berasal dari potongan gaji PNS, bukan dari APBN.

“Uang ratusan triliun yang terakumulasi di PT. TASPEN adalah potongan gaji para pekerja yang bekerja pada negara, bukan uang gratisan dari negara. Nasib dana pensiun jutaan PNS ada di tangan KPK. Saya yakin KPK akan membongkar kasus ini tanpa pandang bulu,” kata Rieke yang dikenal sebagai pemeran Oneng dalam miniseri Bajaj Bajuri itu.

Dalam penyelidikan dugaan korupsi Taspen, Rieke mengapresiasi upaya dari mantan istri Dirut Taspen yakni Rina Lauwy, beserta pengacaranya, yang gigih memperjuangkan mengungkap kasus tersebut.

Rieke juga memberikan apresiasi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang melakukan penyelidikan terhadap indikasi investasi fiktif dana potongan gaji PNS di Taspen oleh terduga Dirut Taspen, ANZ Kosasih. “Nasib dana pensiun jutaan PNS ada di tangan KPK. Saya yakin KPK akan membongkar kasus ini tanpa pandang bulu,” ujarnya.

Sementara itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil saksi untuk mendalami dugaan korupsi investasi fiktif di PT Taspen (Persero). Pemeriksaan juga dibutuhkan untuk mendalami hasil penggeledahan.

“Setelah penggeledahan tentu analisis dan penyitaan temuan penggeledahan tersebut disita sebagai barang bukti. Dan berikutnya akan dikonfirmasi kepada sejumlah saksi,” ujar juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri, dikutip Selasa (19/3)
Meski begitu, Ali Fikri enggan berbicara lebih rinci soal identitas saksi yang akan dipanggil. Informasi lanjutan akan dijadwal yang sudah ditentukan. “Pemanggilan saksi segera dilakukan dan perkembangan akan disampaikan,” ucap Ali.

KPK telah melakukan penggeledahan sejumlah tempat untuk mendalami kasus ini. Satu diantaranya, kantor PT Taspen (Persero), dan sebuah perusahaan swasta di SCBD, Jakarta Selatan.

KPK juga sudah mencekal dua orang dalam kasus ini. Mereka adalah Direktur Utama nonaktif PT Taspen (Persero) Antonius Nicholas Stephanus Kosasih, dan Direktur Utama PT Insight Investments Management Ekiawan Heri Primaryanto. Kasus ini berawal dari laporan masyarakat. (jr)

Penulis : il

Berita Terkait

Pasar Kuliner Dadakan di Persilangan KA Sasaksaat: Penumpang Jajan, Jadwal Diubah
Pelaksanaan Program MBG dalam Tahap Evaluasi
RSE Klarifikasi dan Bantah Tuduhan Terkait Investasi Bodong
Cabai yang Harganya Pedas Menggila di Bandung
Jasa Keuangan Jabar Resilient Dukung Pertumbuhan Ekonomi
PPN Naik Jadi 12 Persen: Warga Gelisah, Pengusaha Kecil Terdesak, Ibu Rumah Tangga Pusing Hitung Pengeluaran
Stok dan Harga Pangan Stabil di Bandung Jelang Natal dan Tahun Baru
Pentingnya Kerjasama Multisektor dalam Penanganan Pengangguran Terbuka
Berita ini 12 kali dibaca
Anggota Komisi VI DPR dari fraksi PDIP, Rieke Diah Pitaloka mendesak KPK mengusut tuntas dugaan korupsi di PT Taspen. Selamatkan uang pensiunan dari jutaan PNS. "Berulangkali dalam rapat Komisi VI DPR, saya selaku anggota mempertanyakan keamanan dana peserta PT Taspen. Jawabannya selalu sama, aman, aman dan aman. Saya pertanyakan karena ada indikasi kuat permainan kotor dari potongan gaji pekerja negara yang dikelola Taspen," tutur Rieke Pitaloka di Jakarta, dikutip Selasa (19/03).

Berita Terkait

Selasa, 14 Januari 2025 - 08:41 WIB

Pasar Kuliner Dadakan di Persilangan KA Sasaksaat: Penumpang Jajan, Jadwal Diubah

Jumat, 10 Januari 2025 - 04:02 WIB

Pelaksanaan Program MBG dalam Tahap Evaluasi

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:48 WIB

RSE Klarifikasi dan Bantah Tuduhan Terkait Investasi Bodong

Rabu, 8 Januari 2025 - 11:42 WIB

Cabai yang Harganya Pedas Menggila di Bandung

Jumat, 3 Januari 2025 - 02:28 WIB

Jasa Keuangan Jabar Resilient Dukung Pertumbuhan Ekonomi

Berita Terbaru

KOTA BANDUNG

Kebakaran Hanguskan 8 Rumah di Dago Pojok, 1 Korban Luka Bakar

Senin, 20 Jan 2025 - 08:07 WIB