BANDUNG RAYA |
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berkomitmen memberikan layanan pendidikan yang optimal, termasuk memastikan seluruh siswa mendapatkan fasilitas belajar yang layak dan nyaman. Komitmen ini termasuk upaya Dinas Pendidikan Kota Bandung (Disdik) dalam mendukung siswa SMPN 60 Kota Bandung.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Syurya Santana, menjelaskan bahwa SMPN 60 merupakan sekolah filial yang saat ini menggunakan gedung SDN 192 Ciburuy untuk kegiatan belajar-mengajar. Karena keterbatasan ruang kelas, proses pembelajaran di SMPN 60 dilakukan setelah kegiatan belajar di SDN selesai. Dari 9 rombongan belajar (Rombel) yang ada, hanya 7 ruang kelas yang tersedia, sehingga dua kelas harus menjalani metode moving class.
Tantan menambahkan bahwa pada tahun anggaran 2025, Disdik sudah merencanakan anggaran untuk pembelian lahan dan penyusunan Detail Engineering Design (DED) bagi SMPN 60. “Jika lahan milik Pemkot Bandung bisa digunakan, maka kita tidak perlu membeli lahan, dan bisa langsung memohon pembangunan di atas lahan tersebut,” katanya.
Walaupun terbatas, minat masyarakat untuk bersekolah di SMPN 60 masih tinggi. Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024, sekolah ini hanya menerima dua rombongan belajar atau 69 siswa. Saat ini total ada 9 rombongan belajar: 2 untuk kelas 7, 4 untuk kelas 8, dan 3 untuk kelas 9.
Sebelumnya, siswa dari dua rombongan belajar harus bergantian belajar di luar kelas, namun mulai Senin (30/09/2024), kegiatan di luar kelas sudah digantikan dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara bergilir. Tantan memastikan Disdik terus berupaya memberikan akses pendidikan, termasuk dalam hal penyediaan sarana dan prasarana.
Menurutnya, Kota Bandung masih memiliki wilayah-wilayah yang tidak memiliki SMP negeri, sehingga pembentukan sekolah filial seperti SMPN 60 menjadi solusi sementara untuk memperluas akses pendidikan. “Mudah-mudahan dengan sekolah filial ini, akses pendidikan semakin terbuka bagi masyarakat, sambil menunggu pembebasan lahan dan pembangunan gedung baru yang lebih memadai,” harapnya.
Sebagai informasi, sejak 2019 hingga 2023, dari 18 sekolah filial, beberapa telah dan sedang dibangun, seperti SMPN 59, SMPN 61, SMPN 65, dan lainnya. Namun, masih ada 8 sekolah yang belum memiliki gedung, termasuk SMPN 60, SMPN 62, dan SMPN 67, yang masih menunggu pembangunan lebih lanjut.(Bd/Fj)