BANDUNG | Bandungraya.co
Dara, istri dari Septian Raharja (35) yang menjadi korban tewas akibat tersambar petir saat bermain sepak bola di Stadion Siliwangi, Kota Bandung, mengungkapkan perasaan tak percaya atas kehilangan orang yang dicintainya.
Septian berangkat dari Subang ke Kota Bandung pada Sabtu (10/2/2024) pagi untuk bermain sepak bola, memberikan kabar terakhir kepada Dara sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
“Septian berangkat dari Subang pada hari Sabtu jam 10 pagi dengan memberi tahu saya bahwa dia akan bermain sepak bola. Dia mengabari saya ketika sudah sampai di Bandung sekitar jam 1 siang, kemudian memberitahu lagi saat akan melaksanakan salat, dan terakhir memberitahu bahwa dia telah sampai di lapangan dan mendapatkan jersey,” ujar Dara (12/2/2024).
Dara menerima telepon dari teman Septian, Dabi, yang memberitahunya bahwa suaminya mengalami kecelakaan. Awalnya Dara tidak curiga, namun kemudian dia mendapat kabar bahwa Septian sudah tidak lagi hidup.
“Saya menerima telepon dari Dabi yang memberitahu saya tentang kecelakaan Septian. Awalnya saya tidak curiga, tetapi kemudian saya diberitahu bahwa Septian telah meninggal dunia,” tambahnya.
Dara menjelaskan bahwa Septian mengalami luka bakar di bagian belakang kepala, telinga, dan paha akibat tersambar petir. Septian dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, Kota Bandung, namun nyawanya tidak tertolong.
“Habis mendengar itu, keluarga segera mengurus pemakaman di Subang. Saya melihat luka bakar di belakang kepala, telinga, dan badannya. Kemudian, Septian dimakamkan pada Minggu pagi jam 9,” tambahnya.
Septian Raharaja (34), pesepakbola asal Kabupaten Subang, tewas saat bermain sepak bola dalam pertandingan persahabatan antara timnya FBI Subang melawan 2flo Bandung di Stadion Siliwangi, Kota Bandung pada Sabtu (10/2/2024) sekitar Pukul 10.00 WIB.
Menurut Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono, Septian tersambar petir saat cuaca sedang cerah, dan mengalami empat titik luka bakar di tubuhnya.
G, seorang saksi, mengungkapkan bahwa pertandingan sedang berlangsung di tengah cuaca cerah ketika tiba-tiba terdengar suara petir yang menggelegar. Korban, bersama dengan pemain lainnya, terkejut dan terjatuh setelah tersambar petir.
“Pas petir itu, semua pemain langsung terjatuh, termasuk korban. Setelah itu, pemain lain membopong korban ke pinggir lapangan. Korban mengalami luka hitam kemerahan di dada dan sepatunya terbakar,” ungkapnya.
Korban dievakuasi ke RS Sariningsih dengan ambulans, tetapi sayangnya nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Demikianlah peristiwa tragis yang menimpa Septian Raharja, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan teman-temannya.(il/BDR)
Penulis : il