BANDUNG RAYA | BANDUNG
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah resmi menggantikan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai bagian dari upaya pemerintah mempercepat transformasi digital nasional. Perubahan ini mencerminkan komitmen politik yang kuat dari Kabinet Merah Putih untuk menjadikan digitalisasi sebagai prioritas utama dalam mendorong pembangunan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, menyatakan bahwa perubahan nama kementerian ini menunjukkan langkah serius untuk mendorong digitalisasi sebagai tema sentral. Salah satu fokus utama Kementerian Komdigi adalah memastikan setiap kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah memiliki Computer Security Incident Response Team (CSIRT) yang mampu menjaga keamanan sistem digital dari ancaman siber.
Selain keamanan siber, Kementerian Komdigi juga akan mempercepat pembangunan infrastruktur digital dan meningkatkan pemanfaatan konektivitas digital untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. “Dengan memaksimalkan ekosistem digital yang ada, kita berharap kontribusi digital terhadap pertumbuhan ekonomi semakin signifikan,” ujar Nezar.
Wakil Menteri Komdigi lainnya, Angga Raka Prabowo, menyoroti pentingnya digitalisasi pemerintahan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Menurutnya, digitalisasi akan meningkatkan akurasi data sehingga program bantuan sosial dapat lebih tepat sasaran. “Dengan data yang akurat, bantuan sosial dapat diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan, sesuai by name dan by address,” jelasnya.
Perubahan besar ini dipimpin oleh Meutya Viada Hafid, mantan jurnalis dan politisi Golkar, yang dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Digital oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin, 21 Oktober 2024. Meutya menggantikan Budi Arie Setiadi, yang kini menjabat sebagai Menteri Koperasi.(Ibk/Fj)