BANDUNG RAYA | KABUPATEN BANDUNG
Memasuki musim hujan, potensi bencana longsor dan banjir di Kabupaten Bandung meningkat signifikan. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, Uka Suska, mengungkapkan curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama yang memicu risiko tersebut.
“Sepanjang tahun 2024, kami mencatat 287 kejadian bencana, sebagian besar berupa longsor dan banjir,” ungkap Uka pada Rabu (15/1).
Berdasarkan pemetaan kebencanaan, sejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung tergolong rawan longsor, terutama selama musim hujan. Wilayah-wilayah tersebut meliputi:
- Kawasan Selatan: Rancabali, Ciwidey, Pasirjambu, Pangalengan, Kertasari, dan Kutawaringin.
- Kawasan Tengah: Pacet, Ibun, Paseh, dan Ciparay.
- Kawasan Utara: Cikancung, Nagreg, Cicalengka, Cilengkrang, dan Cimenyan.
“Masyarakat yang tinggal di daerah-daerah tersebut harus waspada, terutama ketika hujan deras terjadi,” imbaunya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga memperkirakan wilayah Jawa Barat, termasuk Kabupaten Bandung, akan mengalami hujan dengan intensitas ringan hingga lebat dalam beberapa hari ke depan. Kondisi ini diperkirakan memperbesar risiko bencana di wilayah rawan.
Sebagai langkah antisipasi, BPBD Kabupaten Bandung telah menyiagakan tim tanggap darurat untuk menghadapi kemungkinan bencana. “Kami telah menempatkan petugas di lapangan yang siap bergerak cepat jika terjadi bencana,” jelas Uka.
Uka juga mengingatkan masyarakat untuk segera melapor jika menemukan tanda-tanda awal potensi longsor, seperti munculnya retakan tanah atau pohon yang mulai miring. “Dengan laporan dini, kami dapat menangani potensi bencana sebelum situasi memburuk,” pungkasnya.
BPBD mengimbau warga untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan meningkatkan kewaspadaan guna meminimalkan risiko kerugian akibat bencana.(Rb/Fj)