Bila Produksi Beras Juni-Oktober Menurun Indonesia Berpotensi Darurat pangan

- Penulis

Kamis, 14 Maret 2024 - 10:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Kekhawatiran kami produksi padi Juni sampai Oktober (2024) dikarenakan luas tanam pada Februari 2024 ini lebih renda dibandingkan periode 2019-2023,”

JAKARTA | Bandungraya.co

Kementerian Pertanian menyebut bahwa Indonesia berpotensi darurat pangan tahun ini. Krisis itu terjadi bila tingkat produksi beras periode Juni-Oktober 2024 menurun drastis.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, ada kemungkinan terjadi penurunan produksi beras sepanjang Juni-Oktober, lantaran luas tanam padi pada Oktober 2023 sampai Februari 2024 menurun 1,9 juta hektar atau setara 26,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Kekhawatiran kami produksi padi Juni sampai Oktober (2024) dikarenakan luas tanam pada Februari 2024 ini lebih renda dibandingkan periode 2019-2023,” ujar Amran, dalam rapat dengan Komisi IV DPR RI dan Badan Pangan Nasional (Bapanas), dikutip Rabu (13/3).

Ia menlanjutkan, kekhawatiran itu berdasarkan data BPS, dimana BPS merilis bahwa luas tanam padi selama masa tanam Oktober 2023 hingga Februari 2024 hanya mencapai 5,4 juta ton saja. Artinya, ada penurunan seluas 1,9 juta hektar atau ambruk 26,2 persen dibandingkan tahun lalu.

Amran menyebut, penurunan luas tanam sangat berpengaruh besar pada luas panen. Selanjutnya, akan berdampak pada penurunan produksi beras secara nasional.

“Dengan periode yang sama tahun 2015-2019 yaitu 7,44 juta hektare, penurunan luas tanam ini sangat berpengaruh luas panen yang berdampak pada penurunan produksi padi yang dihadirkan,” papar dia.

Kementan juga mencatat luas tanam padi pada Februari 2024 ini lebih renda dibandingkan periode 2019-2023. Dampaknya pun yang sudah dirasakan saat ini, salah satunya kenaikan harga beras hingga mencapai 56 persen.

“Karena itu kondisi beras naik kurang lebih 56% akibat dampak el nino, karena itu kami menganggap kondisi ini merupakan darurat pangan yang harus segera dicarikan solusi,” bebernya. (jr)

Penulis : il

Berita Terkait

STIE YP-KARYA Perkuat Kesadaran Pajak dan Keputusan Bisnis di Kalangan Pelaku Usaha
Putri Tanjung Motivasi Entrepreneur Muda di Perayaan Ulang Tahun Telkom University
HIMATEK-ITB dan PASPI Bahas Kelapa Sawit Indonesia sebagai Minyak Nabati Terbesar Dunia
Pj Sekda Banten Berpartisipasi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024
Waringin Hospitality Perluas Jaringan dengan Resort Baru di Carita
Investasi di Kota Bandung Capai Rp8,57 Triliun, Melebihi Target 2024
Hotel Santika Premiere Bintaro Hadirkan Menu Chef of the Month dengan Rasa Autentik dan Modern
BRI Alokasikan Rp764,8 Triliun untuk Pembiayaan Berkelanjutan Demi Ekonomi Hijau
Berita ini 5 kali dibaca
Kementerian Pertanian menyebut bahwa Indonesia berpotensi darurat pangan tahun ini. Krisis itu terjadi bila tingkat produksi beras periode Juni-Oktober 2024 menurun drastis. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, ada kemungkinan terjadi penurunan produksi beras sepanjang Juni-Oktober, lantaran luas tanam padi pada Oktober 2023 sampai Februari 2024 menurun 1,9 juta hektar atau setara 26,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Berita Terkait

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:29 WIB

STIE YP-KARYA Perkuat Kesadaran Pajak dan Keputusan Bisnis di Kalangan Pelaku Usaha

Selasa, 3 Desember 2024 - 15:02 WIB

Putri Tanjung Motivasi Entrepreneur Muda di Perayaan Ulang Tahun Telkom University

Senin, 2 Desember 2024 - 16:34 WIB

HIMATEK-ITB dan PASPI Bahas Kelapa Sawit Indonesia sebagai Minyak Nabati Terbesar Dunia

Minggu, 1 Desember 2024 - 05:46 WIB

Pj Sekda Banten Berpartisipasi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024

Senin, 25 November 2024 - 03:29 WIB

Waringin Hospitality Perluas Jaringan dengan Resort Baru di Carita

Berita Terbaru