BANDUNG | Bandungraya.co
Para Pegawai Negeri Sipil (ASN) yang bertugas di lingkungan Pemerintah Kota Bandung menggelar upacara Peringatan Bandung Lautan Api ke-78 di Balai Kota Bandung pada Minggu (24/3/2024) pagi. Setelah upacara selesai, Penjabat (Pj) Wali Kota dan Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Daerah Kota Bandung beserta stafnya meninggalkan lokasi untuk melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra.
Namun, di saat yang sama, sekelompok aktivis membentangkan spanduk yang mengkritik tindak pidana korupsi yang terjadi di lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Mereka terlihat membentangkan spanduk dengan tulisan “USUT TUNTAS KORUPSI DI KOTA BDG” dan mencoret tulisan “Memperingati Hari Bandung Lautan Api” pada spanduk resmi Pemerintah Kota Bandung sehingga menjadi “Memperingati Hari Bandung Lautan Korupsi”.
Aksi ini dilakukan oleh kelompok Literasi Pemuda Berdikari. Ketua Literasi Pemuda Berdikari, Indrajidt Rai Garibaldi, menjelaskan bahwa gerakan ini ditujukan kepada seluruh elemen di Pemerintah Kota Bandung. Mereka mengungkapkan kekecewaan mereka setelah mantan Sekretaris Daerah Kota Bandung dan empat anggota DPRD dipanggil oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka.
“Inisiatif kegiatan ini datang dari teman-teman aliansi. Berita tentang Sekda yang diduga melakukan korupsi dan empat anggota DPRD terlibat dalam kasus Bandung Smart City telah ramai di media sosial. Kami, Literasi Pemuda Berdikari, datang ke Pemerintah Kota Bandung untuk memperingati Hari Bandung Lautan Korupsi karena tidak ada figur yang dapat dijadikan panutan di Kota Bandung,” ungkap Indra.
Para demonstran yang berjumlah 15 orang tersebut menyampaikan aksi mereka untuk mendukung penuh gerakan KPK dalam mengusut tuntas kasus korupsi di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.
“Hari ini Pj Wali Kota, Bapak Bambang, dapat melihat aksi kami. Kami tidak tertarik dengan perayaan seremonial, karena kasus korupsi merupakan kejahatan luar biasa yang merugikan masyarakat Kota Bandung,” ujarnya.
“Awalnya, kami secara persuasif menawarkan audiensi. Namun, karena kami akan membawa 200 orang, namun tidak mendapat tanggapan yang sesuai, kami mengadakan konsolidasi lagi dengan aliansi pelajar dan mahasiswa. Kami, sebagai aktivis, dengan tegas melakukan aksi ini,” tambahnya.
Para aktivis tampak hadir di halaman depan ruang tengah Balai Kota Bandung tanpa adanya pengamanan khusus dari pihak keamanan. Sementara itu, para aktivis menyatakan bahwa mereka menunggu tanggapan dari Pemerintah Kota Bandung.(il/BDR)
Penulis : il