BANDUNG | bandungraya.co
Kawanan monyet ekor panjang masih terlihat berkeliaran di Kota Bandung, khususnya di sekitar Jalan Supratman-Ahmad Yani, hingga Kamis (29/2). Mereka terlihat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, termasuk atap ruko dan rumah warga sejak pertama kali muncul.
Menurut Ketua Museum Zoologi Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati ITB, Ganjar Cahyadi, ada beberapa kemungkinan penyebab kawanan monyet tersebut turun dari habitat aslinya ke permukiman warga. Pertama, mereka mungkin merasakan adanya tanda bahaya dari alam sehingga menjauh dari habitatnya. Hal ini terjadi karena hewan memiliki insting yang kuat dan bereaksi terhadap potensi bencana.
Selain itu, perpindahan kawanan hewan bisa disebabkan oleh mencari sumber daya makanan yang semakin menipis di habitat aslinya. Faktor kompetisi antar kelompok juga dapat menyebabkan perpindahan, di mana kelompok yang kalah berebut tempat akan meninggalkan kawasan tersebut.
Ganjar juga menjelaskan bahwa monyet ekor panjang memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi, sehingga mereka bisa dengan mudah bergerak di area perkotaan, bahkan naik ke genteng, kabel, dan sebagainya.
Meskipun demikian, kawanan monyet tersebut dapat menjadi ancaman jika mengalami perubahan perilaku. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tidak mengganggu atau memberi makan kepada monyet liar, karena hal tersebut bisa membuat mereka kehilangan rasa takut terhadap manusia dan bahkan mengubah perilaku mereka menjadi lebih agresif.
Ganjar juga menekankan bahwa kawanan monyet tersebut mungkin akan kembali ke habitat aslinya jika tidak menemukan kondisi yang ideal untuk tinggal di perkotaan. “Dia juga meminta agar dilakukan penelusuran penyebab pasti perpindahan kawanan monyet tersebut dan jika terjadi situasi yang mengancam, masyarakat diminta untuk melaporkannya kepada pihak terkait”, seperti BBKSDA Jabar, untuk penanganan lebih lanjut. (il/BDR)
Penulis : il